PARTISIPASI MASYARAKAT LOKAL DALAM KONSERVASI HUTAN MANGROVE DI WILAYAH TARAKAN, KALIMANTAN UTARA
DOI:
https://doi.org/10.31938/jns.v16i1.181Keywords:
Komunitas Lokal, Mangrove, Modal Budaya, Partisipasi, Pengetahuan Ekologi TradisionalAbstract
Salah satu aspek penting dari pembangunan berkelanjutan adalah partisipasi masyarakat lokal yang mengikuti. Di daerah perkotaan, partisipasi seperti itu diperlukan dalam konservasi hutan mangrove untuk mendukung pengembangan daerah pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan upaya konservasi yang dilakukan hutan bakau oleh masyarakat lokal yang berada di daerah perkotaan. Metode yang digunakan adalah studi kasus, di mana pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan observasi partisipan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat menerapkan pengetahuan ekologi traisional dan  mendirikan  institusi sehingga  pelestarian  mangrove tetap terjaga. Pemerintah kota dan perusahaan lokal juga memainkan peran dengan mendukung upaya-upaya dibuat oleh komunitas lokalDownloads
References
Anonim. 2001. Tarakan Kota Tengkayu
Anonim, 2010. Buku Status Lingkungan Hidup Daerah Kota Tarakan Tahun 2010. Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Tarakan.
Arbain M. 2012. Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Tidung (Menelusuri Kearifan Lokal Masyarakat Etnis Tidung untuk Pengembangan Pendidikan Karakter di Indonesia). http://tarakancitybaiz.blogspot.com/2012/11/p endidikan-karakter-berbasis-kearifan.html
Berkes F, Folke C. 1994. Investing in Cultural Capital for Sustainable Use of Natural capital. In Jansson AM, Hammer M., Folke C., Costanza R, eds. Investing in Natural Capital The Ecological Economics Approach to Sustainability. Washington DC: Island Press.
Berkes F, Folke C. 1992. A systems perspective on the interrelations between natural, human-made and cultural capital. Ecological Economics 5:1-8.
Darusman D. 2012. Kehutanan Demi Keberlanjutan Indonesia. Bogor: IPB Press.
Febryano IG, Suharjito D, Darusman D, Kusmana C, Hidayat A. 2014. The roles and sustainability of local institutions of mangrove management in Pahawang Island. Jurnal Manajemen Hutan Tropika 20(2):69–76. http://dx.doi.org/10.7226.jtfm. 20.3.69.
Lopez-Hoffman L, Monroe IE, Narvaez E, Martinez-
Ramos M, Ackerly DD. 2006. Sustainability of mangrove harvesting: how do harvesters’ perceptions differ from ecological analysis? Ecology & Society 11(2):14.
Maconachie R, Dixon AB, Wood A. 2008. Decentralization and local institutions arrangements for wetland management in Ethiopia and Sierra Leone. Applied Geography 29(2):269-279
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2018 Martha E. Siahaya, Messalina L. Salampessy, Indra G. Febryano, Erna Rositah, Rato F. Silamon, Andi C. Ichsan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.